- Hallo pengunjung Blog_Kiki, Pada Artikel yang kalian baca saat ini berjudul
, untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. semoga isi postingan dapat kalian pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
link :
Kalian sedang membaca postingan dengan link https://nurrizkiah.blogspot.com/2012/05/static-route.html
Judul :
link :
Static Route
A. Pendahuluan
Static route
adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table
dengan konfigurasi manual. Disisi lain dynamic routing adalah suatu
mekanisme routing dimana pertukaran routing table antar router yang ada
pada jaringan dilakukan secara dynamic.
1. Buat desain seperti ini.
2. Pada
router, masuk ke global configuration mode dan konfigurasi basic global
configurations. keemudian konfigurasi console dan virtual terminal line
password pada setiap router. Gunakan perintah sebagai berikut.
3. Klik R1 kemudian masukkan perintah ini.
R1# debug ip routing.
4. Masuk ke konfigurasi interface mode pada R1,lalu ketikkan perintah di bawah ini.
R1#configure terminal
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
5. Masuk ke konfigurasi interface mode R1 pada interface yang terkoneksi pada R2.
R1#configure terminal
R1(config)# interface serial 0/0/0
R1(config-if)# ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)# clock rate 64000
6. Klik R2 kemudian masukkan perintah ini.
R2#debug ip routing
7. Masuk ke konfigurasi interface mode R1 pada interface yang terkoneksi pada R1.
R2#configure terminal
R2(config)# interface serial 0/0/0
R2(config-if)# ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
8. Matikan debug pada router 1 dan router 2 dengan menggunakan perintah ini.
R1#no debug ip routing
9. Konfigurasi Static Route dengan "next-hop" address pada R3.
R3(config)# ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 192.168.1.2
10. Pada router R2, konfigurasi static route untuk menjangkau jaringan 192.168.2.0
R2(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0
11. Konfigurasi static route menggunakan Exit Interface.
R3(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 serial0/0/1
12. Pada router R2, konfigurasi static route menggunakan jaringan 172.16.3.0 di interface serial 0/0/0 pada router R2 sebagai Exit Interface.
R2(config)# ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 serial0/0/0
13. Konfigurasi default static route menggunakan perintah dibawah ini.
R1(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2
14. Terakhir lakukan PING pada setiap PC.
Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga
router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router
(yang menggunakan solusi static route) haruslah di configure secara
manual dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran
informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi
suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana
dikonfigure secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada
jaringan harus dikonfigure untuk mengarah kepada default route atau
default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local
router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang
mana digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket
berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia
mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan
menemukan kecocokan entry – suatu entry yang menyatakan kepada router
kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan
entry yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka
router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat
penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri
untuk setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan
paket hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah
router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya –
keluar interface dari router yang mempunyai status “up and up” pada line
interface dan protocolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah
router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada
subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Keuntungan static route:
- Static route lebih aman disbanding dynamic route
- Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan configure router untuk tujuan membajak traffic.
Kerugian static route :
- Administrasinya adalah cukup rumit disbanding dynamic routing khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigure secara manual.
- Rentan terhadap kesalahan saat entry data static route dengan cara manual.
1. Buat desain seperti ini.
Desain |
Addressing Table |
3. Klik R1 kemudian masukkan perintah ini.
R1# debug ip routing.
4. Masuk ke konfigurasi interface mode pada R1,lalu ketikkan perintah di bawah ini.
R1#configure terminal
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 172.16.3.1 255.255.255.0
5. Masuk ke konfigurasi interface mode R1 pada interface yang terkoneksi pada R2.
R1#configure terminal
R1(config)# interface serial 0/0/0
R1(config-if)# ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)# clock rate 64000
6. Klik R2 kemudian masukkan perintah ini.
R2#debug ip routing
7. Masuk ke konfigurasi interface mode R1 pada interface yang terkoneksi pada R1.
R2#configure terminal
R2(config)# interface serial 0/0/0
R2(config-if)# ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
8. Matikan debug pada router 1 dan router 2 dengan menggunakan perintah ini.
R1#no debug ip routing
9. Konfigurasi Static Route dengan "next-hop" address pada R3.
R3(config)# ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 192.168.1.2
10. Pada router R2, konfigurasi static route untuk menjangkau jaringan 192.168.2.0
R2(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0
11. Konfigurasi static route menggunakan Exit Interface.
R3(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 serial0/0/1
12. Pada router R2, konfigurasi static route menggunakan jaringan 172.16.3.0 di interface serial 0/0/0 pada router R2 sebagai Exit Interface.
R2(config)# ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 serial0/0/0
13. Konfigurasi default static route menggunakan perintah dibawah ini.
R1(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2
14. Terakhir lakukan PING pada setiap PC.
PC1 --> PC3 |
PC2 --> PC3 |
PC1 --> PC2 |
C. Hasil dan Analisa
Untuk dapat mengoneksikan
suatu Host ke Host yang lain dengan menggunakan router, konfigurasi router
harus dilakukan dengan teliti dan benar. Yaitu dalam pemberian alamat IP,
subnet mask, dan default gateway. Terutama yang harus dilakukan dengan teliti yaitu
saat mengkonfigurasi router (ip routing).
Demikianlah Postingan
Sekianlah artikel
kali ini, semoga bisa memberi manfaat untuk kalian semua. baiklah, sampai jumpa di postingan lainnya.
Kalian sedang membaca postingan dengan link https://nurrizkiah.blogspot.com/2012/05/static-route.html
Tidak ada komentar: